MEDAN-Jutaan warga Kota Medan kediamannya terdampak banjir besar sejak Kamis 27 November 2025. Curah hujan tinggi di 3 hari belakangan ini berdampak 19 kecamatan di Kota dipimpin Rico Waas ini terdampak banjir.
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan salah satu lokasi parah genangan air akibat curah hujan tinggi dan air pasang laut ini. Dampaknya ribuan jiwa dan rumah masyarakat disana alami banjir. Ekonomi lumpuh.
Belum diketahui korban jiwa atau luka serta kerugian finansial akibat banjir terparah sejak 60 tahun belakangan ini di Kelurahan berbatas dengan Kabupaten Deliserdang ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Pak Mitra (63) warga Jalan Abdul Sani Muthalib Kelurahan Terjun, banjir di daerah nya itu baru terjadi sejak 60 tahun terakhir. “Disini baru terjadi banjir sejak 60 tahunan ini. Tinggi banjir sekitar 80 Cm sejak pukul 04.00 WIB (Kamis, 27 November 2025,red),” katanya.
Dampaknya, lanjut Tokoh Masyarakat ini, lingkungan dan rumahnya terendam banjir dengan terendamnya semua barang elektronik, perabotan rumah, pakaian, buku-buku pelajaran anak dan cucunya.
Senada itu, Febriandika (27) warga Komplek Azzura Resindence II Jalan Abdul Sani Muthalib Kelurahan Terjun mengaku, dinihari kemarin, Kamis (27/11/2025) dikejutkan dengan genangan air setinggi 40 centimeter di kamarnya.
Dia dibangunkan oleh Orangtuanya, lalu bersama-sama keluarganya berusaha menyelamatkan barang-barang. Namun naas, barang yang dibawa ke tempat lebih tinggi, Kembali terendam air karena hingga sore hari, ketinggian air makin parah.
“Alat elektronik, Kasur, Baju, Perabotan rumah dan barang-barang lain tak terselamatkan. Beruntung tak ada korban jiwa atau luka. Tak tahu akan kemana menginap. Karena semua lingkungan sekitar terendam air,” katanya diamini Ibunya Zahriah dan Ayah serta adik adiknya.
Hingga berita ini diturunkan, mereka mengaku, belum ada bantuan pemerintah dan info Dapur Umum maupun tim evakuasi. “Belum dapat info kami adanya bantuan pemerintah atau dapur umum serta mau dievakuasi kemana,” pungkasnya.
Bencana banjir juga dialami Ridwan, Tina, Teguh, Erwin dan ribuan warga disana. Hingga kini, tinggi air rata-rata mencapai 0,8 meter di sekitar daerah itu. Terparah di sekitar Gang Manggis Lingkungan 9 dekat pinggiran Sungai Bedera. Tinggi air 1 meter lebih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan Yunita Sari mengaku sejak dinihari, Kamis (27/11/2025) telah menurunkan tim nya ke Kecamatan Medan Marelan untuk mendeteksi banjir guna antisipasi dan Langkah lanjut yang akan dilakukan Pemko Medan.
“Anggota sudah di Terjun (Kelurahan Terjun,red) tadi jam 12 (Pukul 00.00 WIB,red) Pak. Sampai skrg msh disana,” kata Yunita Sari, Kamis pagi (27/11/2025).
Banjir di Kecamatan Medan Marelan diperparah lagi di byar pet nya listrik PLN. Manajer Unit Layanan Medan Labuhan Robi menyampaikan permohonan maafnya ke pelanggan PLN di daerah terdampak banjir.
“Mohon maaf atas ketidaknyamannya. Untuk 3 GARDU INDUK PAYA PASIR, LABUHAN DAN LAHOTMA terkena banjir. Debit air semakin tinggi. Sebagian penyulang ULP BELAWAN padam,” tulisnya menjawab konfirmasi masyarakat bernama Heriyanto (46) warga Medan Marelan yang dipostingnya di grup Whats App Silaturahmi Medan Marelan, Kamis (27/11/2025) sore.
Hingga berita ini ditayangkan, tinggi air di Kelurahan Terjun masih meningkat. Belum diketahui Langkah pemerintah dalam mengatasi dampak banjir parah ini. (PS/RED)








